Selasa, 28 Februari 2017, 11:06
Pemerintah Terus Pantau Progres Pengurusan Pencairan Santunan Crane
Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Lukman Hakim 
Saifuddin menegaskan bahwa pemerintah terus memantau progres pengurusan 
pencairan santunan yang dijanjikan Arab Saudi bagi jemaah haji yang 
menjadi korban crane. Hal ini disampaikan Menag saat menjawab pertanyaan
 wartawan dalam kesempatan live talkshow di salah satu televisi 
nasional.
Penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M diwarnai dengan 
peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram, tepatnya pada Jumat, 11 
September 2015. Sedikitnya 61 orang jamaah haji Indonesia menjadi 
korban. Sebagian besar mereka mengalami luka berat, sedangkan 12 di 
antaranya meninggal dunia. Indonesia menjadi negara yang paling cepat 
merilis data korban secara akurat.
Berkenaan dengan itu, 
Pemerintah Saudi Arabia menjanjikan santunan bagi seluruh korban. 
Masing-masing korban tewas dan cacat permanen akan mendapatkan uang 
senilai 1 juta riyal dan keluarga atau ahli warisnya diundang berhaji 
pada penyelenggaraan tahun berikutnya. Sedangkan bagi korban luka, 
dijanjikan mendapatkan uang 500 ribu riyal dan diberi kesempatan untuk 
mengulang atau menyempurnakan ibadah hajinya.
Namun demikian, 
hingga saat ini santunan yang dimaksudkan belum juga diterima oleh 
jemaah haji Indonesia yang menjadi korban jatuhnya crane. "Konsulat 
Jenderal kita di Jeddah terus menginformasikan ke kami. Info terakhir, 
Gubernur Makkah sudah ditunjuk sebagai ketua proses pencairan ini," kata
 Menag, Selasa (28/02).